Mereka was-was kecantikan dan ilmu sihir perempuan Maroko akan menggoyahkan rumah tangga.
Penghentian pengiriman pembantu rumah tangga (PRT) asal Indonesia dan Filipina ke Arab Saudi rupanya menciptakan persoalan baru di negara monarki ini. Demi memenuhi kebutuhan tenaga kerja di sektor ini, pemerintah Saudi mencari alternatif tenaga pembantu dari sejumlah negara lain, salah satunya dari Maroko.
Namun, langkah itu kini ditentang keras kaum istri di Arab Saudi. Mereka bahkan menggalang gerakan penolakan atas rencana masuknya tenaga pembantu dari Maroko. Berbeda dengan demonstrasi menentang larangan perempuan mengemudi yang tak meluas, demonstrasi menentang pembantu asal Maroko dengan cepat menyebar ke seluruh pelosok Saudi.Seperti dilaporkan laman emirates247.com, Dewan Syura atau parlemen Arab mengaku sudah kebanjiran protes dari kaum wanita yang mendesak mereka untuk membatalkan rencana pemerintah merekrut PRT dari Maroko, menggantikan TKW asal Indonesia.
"Banyak perempuan Saudi keberatan dengan rencana itu. Mereka mengatakan perempuan Maroko cantik-cantik. Ini akan menyebabkan kegelisahan dan kekhawatiran dalam setiap keluarga Saudi," demikian ditulis harian Sharq seperti dikutip emirates247.com
"Sejumlah lainnya mengatakan perempuan Maroko sangat menarik, sehingga suami mereka dapat dengan mudah tergoda. Ada juga yang mengemukakan bahwa orang Maroko kuat ilmu sihirnya, sehingga suami mereka bisa saja dipelet."
Rencana pemerintah Arab Saudi merekrut PRT asal Maroko terungkap pekan lalu. Seorang pejabat mengatakan, "Kami tengah mempertimbangkan beralih ke negara-negara yang pemerintahnya mengizinkan para pekerjanya bekerja di luar negeri tanpa syarat, misalnya Maroko dan sejumlah negara Afrika," ujar Direktur Komite Rekrutmen Tenaga Kerja pada Kamar Dagang dan Industri Saudi, Saad Al Baddah.
Al Baddah mengakui untuk saat ini memang pihaknya menghadapi kendala untuk merekrut PRT dari Maroko, karena belum adanya pusat rekrutmen yang resmi. "Namun, warga Arab Saudi bisa datang ke Maroko dan merekrut langsung PRT dari sana."
Agen perekrut PRT yang tersebar di Arab Saudi juga mengaku tengah mencari dan bernegosiasi dengan sejumlah negara untuk memasok PRT ke Arab Saudi. Namun mereka mengakui bahwa banyak perempuan Saudi yang menyatakan menolak mempekerjakan PRT asal Maroko.
"Beberapa orang malah mengancam berhenti dari pekerjaan mereka dan memilih tinggal di rumah. Mereka tak sudi membiarkan suami mereka sendirian berada di rumah bersama PRT dari Maroko," tulis Sharq lagi.
Saat ini di Arab Saudi terdapat lebih dari 1,5 juta pembantu rumah tangga asal Indonesia, Filipina, Sri Lanka, dan sejumlah negara Asia dan Afrika lainnya. (kd)
Sumber :
.......... BLOG ANCI 9381 ............
0 KOMENTAR ANDA:
Posting Komentar