Dia datang atas undangan sebuah stasiun televisi swasta untuk menjadi bintang tamu.
Mabes Polri mengklarifikasi ihwal kedatangan Briptu Norman Kamaru ke Jakarta. Polisi dari kesatuan Brimob Polda Gorontalo yang mendadak tenar setelah aksi joget Indianya meledak di Internet, terbang ke Jakarta bukan untuk menghadap Kapolri. Norman datang ke Jakarta atas undangan sebuah stasiun televisi swasta untuk menjadi bintang tamu di salah satu acara.
"Briptu Norman datang ke Jakarta atas undangan Trans 7 dalam 'Bukan Empat Mata'. Yang mengundang Pak Tukul. Jadi, ke sini bukan menghadap Kapolri," kata Kadiv. Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Pol Anton Bahrul Alam di Mabes Polri, Kamis, 7 April 2011.
Anton menegaskan Mabes Polri tidak melarang Norman tampil di acara yang dibawakan oleh pelawak Tukul itu. "Mabes Polri tidak keberatan, silakan," katanya.
Norman jadi buah bibir setelah video yang merekam aksinya berjoget dan lipsync lagu Chaiyya-Chaiyya beredar di Youtube. Sontak, aksi Norman menjadi perbincangan ramai di dunia maya, terutama melalui jejaring sosial.
Norman sempat diancam bakal dijatuhi sanksi, karena dalam video itu dia masih berseragam lengkap dan sedang bertugas jaga di pos polisi. Protes pun bermunculan. Akhirnya, oleh atasannya di Brimob Polda Gorontalo, Norman hanya dijatuhi hukuman ringan. Dia didaulat mengulangi aksinya di hadapan rekan-rekannya di Brimob Polda Gorontalo. Tidak hanya itu, Norman diminta menyanyikan satu lagu India yang lain.
Kapolri Jenderal Pol. Timur Pradopo pun hanya tertawa saat ditanya tentang tingkah kocak anak buahnya itu. Sembari bercanda, Timur mengatakan "agar disalurkan bakat dan kreativitasnya." (kd)
SUMBER KUTIPAN :
0 KOMENTAR ANDA:
Posting Komentar