BROWSING MELALUI HANDPHONE (MOBILE VERSION) KLIK DIBAWAH INI :

Sabtu, 23 April 2011

KISAH PARA PRIA PEMIJAT, PENGHANGAT PEREMPUAN "DINGIN" (BACA, KLIK BRO...)




Diam-diam para perempuan pekerja 'papitra' (panti pijat tradisional) 
dapat saingan baru, lelaki pemijat. Dalam arti, kini bukan cuma 
lelaki saja yang butuh dipijat oleh prempuan pemijat. Perempuan pun 
tak mau kalah, suka dipijat oleh lelaki pemijat. Apanya 
yang 'dipijat'? Siapa saja pelanggannya? 

Cobalah sesekali jelajahi kolom-kolom iklan di sebuah media cetak 
Ibukota. Nah, pada kolom 'panti pijat', Anda akan temukan iklan-
iklan lelaki pemijat yang menawarkan jasanya. Meskipun tak 
menawarkan pelayanan seksual, iklan-iklan itu secara terselubung 
mengarah ke situ juga. "Khusus wanita karir. Sembuhkan frigid dan 
menambah gairah." Begitu salah satu bunyi iklan. Ada lagi: "Menerima 
panggilan khusus. Kami datang dengan tenaga lelaki muda". 

Apakah benar lelaki-lelaki pemijat itu memang menyediakan pelayanan 
sebagaimana diiklankan, yakni untuk menyembuhkan keluhan berbagai 
penyakit yang diderita kaum perempuan? "Awalnya memang begitu, tapi 
kalau akhirnya dia terangsang dan mengajak making love, ya mau nggak 
mau saya ladenin," aku M, seorang lelaki pemijat ketika dihubungi 
per telepon. 

Cobalah ke jalan D di Jakarta Timur. Berada di sebuah gang, Mario - 
bukan nama sebenarnya - membuka panti pijat untuk semua jenis 
kelamin.Tapi entah mengapa, yang datang ke situ hampir semuanya 
berjenis kelamin 'betina'. "Mungkin karena di iklan saya tulisa, 
pijat khusus perempuan," katanya berterus terang. 

Memijat perempuan, kata Mario, diakuinya memang mengasyikkan. Lelaki 
asal Solo, Jawa Tengah ini terus terang tak mau disebut pemijat. Dia 
lebih suka disebut terapis. "Karena ada unsur penyembuhannya," kata 
bujangan yang mengaku belajar seni massage dari seorang 'terapis 
tulen'. Dia tak memilih-milih jenis penyakit yang ditangani. Pusing-
pusing, gelisah, sakit maag, hingga kurang bergairah ia tangani 
dengan tuntas. 

Menariknya, demikian kata Mario, pasien perempuan umumnya umumnya 
mengeluh sakit kepala, pusing, tak bisa tidur dan gelisah. Untuk 
itu, tentu Mario akan memberikan pijatan dan ramu-ramuan bikinannya 
sendiri. Ramuan itu merupakan racikan turun temurun yang diberikan 
nenek moyangnya. 

Nah, pada saat pemijatan, tentu saja pasien harus membuka 
pakaiannya. "Sebagai lelaki normal, saya bergairah melihat tubuh 
mulus tergeletak di depan saya. Tapi saya harus bisa menahan diri 
karena saya sedang melakukan penyembuhan," ungkapnya. Tapi dia buru-
buru menyambung, "Memang sih ada juga perempuan yang terangsang dan 
akhirnya mengajak make love setelah beberapa saat saya pijat". 

Namun, aha, pijatan itu dilakukan di seluruh tubuh, bukan cuma kaki 
atau punggung saja, tetapi juga daerah-daerah sensitif di 
sekitar 'segitiga pengaman'. Bahkan juga ke bagian dada. Kalau 
keluhan pasien itu bermuara ke masalah seks? Mario tertawa. "Sebagai 
terapis, ya... saya harus membantu menyembuhkan keluhannya," 
ungkapnya sambil tersenyum penuh arti. Terapi yang dimaksud tentu 
memberi kepuasan seksual pada perempuan yang membutuhkannya.


SUMBER :


Share on FriendFeed

0 KOMENTAR ANDA:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails