Sesuai peringatan di sampul kemasannya, film porno memang khusus untuk orang dewasa. Pada pria, terlalu dini mengenal pornografi risikonya bisa impoten saat dewasa. Paling tidak bisa kehilangan gairah seks atau disebut Sexual Anorexia.
Istilah anoreksia di sini mirip dengan gangguan pola makan yang ditandai dengan hilangnya nafsu makan. Bedanya pada sexual anorexia atau anoreksia seksual. bukan nafsu makan yang hilang melainkan nafsu birahi atau dorongan naluriah untuk melakukan hubungan seksual.
Salah satu pemicunya adalah kecanduan pornografi terutama sejak usia terlalu muda, dimulai pada masa-masa awal pubertas. Dampaknya baru dirasakan saat dewasa, yakni sekitar usia 20-an tahun yang seharusnya menjadi masa-masa keemasan dalam kehidupan seksual seorang pria.
"Dimulai dengan berkurangnya ketertarikan terhadap film porno, lalu diikuti turunnya gairah seks dalam kehidupan nyata. Dampak terburuknya adalah ketidakmampuan untuk mengalami ereksi," ungkap Carlo Foresta, pakar seskologi dari Societa Italiana di Andrologia Medica (SIAM).
Dalam pertemuan tahunan yang digelar baru-baru ini di Italia, SIAM mengungkap bahwa 7,8 juta dari 27 juta pengguna internet di Italia atau sekitar 28,9 persen merupakan pengakses rutin situs porno. Dikutip dari Lifeinitaly, Minggu (27/2/2011), 73 persen dari angka tersebut berjenis kelamin laki-laki.
Jika dikelompokkan berdasarkan usia, 3,9 persen pria mulai kecanduan pornografi sejak usia di bawah 13 tahun dan 5,9 persen pada usia 14-18 tahun. Kelompok yang mulai kecanduan pornografi sejak usia belasan tahun inilah yang paling banyak mengalami anoreksia seksual di usia 20-an tahun.
Penelitian serupa juga pernah dilakukan di University of Montreal, Kanada pada tahun 2009. Hasilnya, seluruh responden pria yang diteliti sudah pernah menonton film porno dan rata-rata mulai menontonnya pada usia 10 tahun. Dampaknya sama, pria-pria yang terlalu muda mengenal pornografi cenderung kehilangan libido ketika dewasa.
SUMBER KUTIPAN :
0 KOMENTAR ANDA:
Posting Komentar