Malaysia membangun sekolah khusus untuk remaja yang hamil. Sekolah yang dibuka mulai hari ini itu bertujuan untuk membatasi epidemi 'kecelakaan' pada remaja dan mengajarkan seks yang sehat. Sekolah Harapan, nama sekolah itu, mengundang kontroversi di negara itu. Sebagian kalangan menyebut sekolah ini mendukung praktik seks pranikah.
Tetapi kepala sekolaj, Rahaman Karim membela sekolah sebagai strategi praktis untuk memerangi meningkatnya jumlah bayi terlantar - sering dibuang dalam kondisi meninggal atau sekarat di jalan-jalan atau di tempat pembuangan sampah - yang jumlahnya kian meningkat di negara itu. "Islam dan agama lain menawarkan kesempatan bagi orang untuk bertobat. Kami memberikan mereka kesempatan untuk bertobat dan kami berharap mereka akan membuka lembaran baru, "katanya.
Rahaman mengatakansekolah yang terletak di puncak bukit indah di luar kota wisata Malaka, itu bisa menampung hingga 40 siswa di hostel perumahan di sekolah tersebut. "Ini adalah sesuatu yang baru bagi masyarakat kita sehingga orang masih menimbang pro dan kontra," katanya, sambil menambahkan telah ada enam permintaan dari calon siswa di seluruh negeri
* Seorang staf semua-betina akan menawarkan kelas normal serta konseling dan keterampilan pelatihan untuk para gadis, yang privasi terjamin. Setelah melahirkan mereka dan masa kurungan, mereka akan kembali ke sekolah normal.
Menteri Kepala Negara Malaka, Mohamad Ali Rustam, yang pertama kali mengusulkan pendirian sekolah ini, mengatakan masalah bayi telantar sangat akut antara Melayu dan telah menjadi 'penyakit sosial' masyarakat. Pada tahun 2009 terdapat 79 kasus tetapi sudah ada hampir 70 pada tahun ini. Ia menyebut model layanan serupa ada di Jerman, Jepang, dan Pakistan, memungkinkan ibu untuk meninggalkan bayi mereka secara anonim.
0 KOMENTAR ANDA:
Posting Komentar